Hipertensi Pada Anak. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat juga terjadi pada anak, tetapi angka kejadiannya sangat jarang (1-3%) dan biasanya ringan saja. Walaupun angka kejadian itu sangat kecil, tetapi sangatlah penting untuk menditeksi, dan bila perlu memberikan terapi yang tepat untuk anak dengan tekanan darah tinggi. Tekanan darah diukur dengan menggunakan alat yang disebut sfigmomanometer (tensimeter). Dengan alat tersebut akan didapatkan angka tekanan darah sistolik dan diastolik.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan pada arteri yang dihasilkan ketika jantung memompa (pada waktu jantung berdetak). Tekanan darah diastolik adalah tekanan pada arteri ketika jantung sedang berelaksasi?istirahat (waktu diantara 2 detak jantung).
Mengetahui Hipertensi Pada Anak
Diagnosis hipertensi pada anak berbeda dengan orang dewasa. Seperti diketahui bahwa tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apapun (silent disease), maka pemeriksaan tekanan darah rutin penting untuk dilakukan setiap pemeriksaan didokter anda. Pada anak-anak diagnosis hipertensi dilakukan dengan menggunakan tabel tekanan darah yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin anak untuk dibandingkan dengan hasil pemeriksaan. Diagnosis hipertensi didasarkan pada angka persentil yang dapat dibaca dari tabel tersebut. Bila dibawah persentil 90 maka akan dikatakan memiliki tekanan darah yang normal. Bila persentil 90-95 maka tekanan darah anak dibatas atas (borderline). Persentil diatas 95 anak menderita hipertensi, dan diatas persentil 99 anak menderita hipertensi berat.
Penyebab Hipertensi pada Anak
Penyebab Hipertensi pada Anak sangat beragam, mulai dari penyakit kongenital (cacat bawaan sejak lahir), sindroma cushing, pheokromositoma, obesitas atau karena keturunan. Tekanan darah yang tinggi pada anak dapat menetap sampai dewasa dan pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti stroke dan serangan jantung.
Mengatasi Hipertensi pada Anak
Bila hipertensi termasuk dalam kategori tidak berat, sebelum anak perlu menggunakan terapi obat, orang tua dapat mencoba untuk menurunkan tekanan darahnya dengan pendekatan non-obat, yaitu
- Mengurangi berat badanya dengan mengatur pola makan dan diet yang baik.
- Mengajak anak untuk berolahraga secara teratur.
- Membatasi pemasukan garam dari makanan sehari-hari (sekitar 4-5 gram per hari).
- Menghindarkan anak dari paparan asap rokok.
Bila pendekatan non-obat tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, maka orang tua perlu berkonsultasi kembali dengan dokter. Mungkin dokter akan memberikan obat-obat penurun tekanan darah senagai tambahan. Tetapi harus diingat bahwa pendekatan non-obat diatas perlu tetap dijalankan.
Mintalah dokter untuk mengukur tekanan darah anak Anda saat berkonsultasi dengan dokter. Terutama pada anak yang obes (gemuk). Lalu dukung anak untuk diet makanan sehat dan banyak beraktivitas (berolahraga).