Tradisi Rebutan Bangku di Awal Masuk Sekolah. Selasa 28 juli, hari kedua masuk sekolah bagi siswa SD Cisondari I Kec Pasirjambu, tradisi rebutan bangku kelas masih saja berlanjut.
Setelah pada hari pertama senin kemarin, hampir semua anak sekolah dasar datang lebih pagi untuk mencari bangku kelas terdepan yang di inginkan. Hal ini tentu saja melibatkan orang tua murid yang mengingkan anaknya untuk mendapatkan bangku kelas terdepan.
Tak ayal lagi rebutan bangku kelas terdepan yang jadi incaran melibatkan orang tua dan anaknya.
Demi mengamankan bangku kelas yang sudah didapat, para orang tuapun ikut duduk dibangku kelas untuk anaknya. Bahkan ada sebagian orang tua sejak dari pagi hari sekali mengamankan bangku kelas dengan menuliskan nama untuk anaknya pada bangku tersebut.
Saya pun sebagai orang tua ikut berjuang untuk mendapatkan bangku kelas yang layak untuk sang buah hati. tapi ternyata bangku terdepan sudah semua terisi oleh teman kelasnya. Yaaah kebagian bangku paling bontot deh, Alhasil bangku belakang yang tersisa menjadi bagiannya.
Lalu apa keunggulan bangku depan dengan posisi ideal bagi kamu.? (tanyaku pada Pipi Navilah seorang teman anakku) tentu saja supaya lebih bisa menangkap pelajaran.! jawabnya. Sedangkan jika duduk dibangku belakang suka ngantuk ah.. tambahnya lagi.
Memang jika melihat meja dan bangku kelas yang cuma 19 set tak mampu menampung banyaknya murid yang berjumlah lebih dari 40 orang dengan satu orang guru. Maka tak bisa dihindarkan ada beberapa bangku kelas yang diisi 3 orang siswa. Apakah ini Ideal?
Adapun anakku untuk tahun ini harus merelakan bangku depan di duduki teman-temannya, dan berharap ada aturan baru dari sekolah agar setiap siswa berhak mendapatkan pelayanan belajar yang terbaik, tak terkecuali haknya untuk mendapatkan bangku terdepan.
Tradisi rebutan bangku kelas memang menjadi kebiasaan setiap awal masuknya ajaran baru, dan ini terjadi sudah puluhan tahun lalu. dan mungkin belum akan hilang untuk tahun-tahun kedepan.
Setelah pada hari pertama senin kemarin, hampir semua anak sekolah dasar datang lebih pagi untuk mencari bangku kelas terdepan yang di inginkan. Hal ini tentu saja melibatkan orang tua murid yang mengingkan anaknya untuk mendapatkan bangku kelas terdepan.
Tak ayal lagi rebutan bangku kelas terdepan yang jadi incaran melibatkan orang tua dan anaknya.
Demi mengamankan bangku kelas yang sudah didapat, para orang tuapun ikut duduk dibangku kelas untuk anaknya. Bahkan ada sebagian orang tua sejak dari pagi hari sekali mengamankan bangku kelas dengan menuliskan nama untuk anaknya pada bangku tersebut.
Saya pun sebagai orang tua ikut berjuang untuk mendapatkan bangku kelas yang layak untuk sang buah hati. tapi ternyata bangku terdepan sudah semua terisi oleh teman kelasnya. Yaaah kebagian bangku paling bontot deh, Alhasil bangku belakang yang tersisa menjadi bagiannya.
Lalu apa keunggulan bangku depan dengan posisi ideal bagi kamu.? (tanyaku pada Pipi Navilah seorang teman anakku) tentu saja supaya lebih bisa menangkap pelajaran.! jawabnya. Sedangkan jika duduk dibangku belakang suka ngantuk ah.. tambahnya lagi.
Memang jika melihat meja dan bangku kelas yang cuma 19 set tak mampu menampung banyaknya murid yang berjumlah lebih dari 40 orang dengan satu orang guru. Maka tak bisa dihindarkan ada beberapa bangku kelas yang diisi 3 orang siswa. Apakah ini Ideal?
Adapun anakku untuk tahun ini harus merelakan bangku depan di duduki teman-temannya, dan berharap ada aturan baru dari sekolah agar setiap siswa berhak mendapatkan pelayanan belajar yang terbaik, tak terkecuali haknya untuk mendapatkan bangku terdepan.
Tradisi rebutan bangku kelas memang menjadi kebiasaan setiap awal masuknya ajaran baru, dan ini terjadi sudah puluhan tahun lalu. dan mungkin belum akan hilang untuk tahun-tahun kedepan.
Tag :
Artikel terkait
16 Komentar untuk "Tradisi Rebutan Bangku di Awal Masuk Sekolah "
yaa itu sudah menjadi kebiasaan saat masuk sekolah baru :)
Hahaha, beda ya jamanku dulu malah rebutan cari bangku belakang .. Laki2 emang beda dgn perempuan
yang rebutan bukan anaknya ya teh. tapi mamahnya. heheehhehe
di kirain di saya aja teh yang seperti ini. sama juga ya.
saya kira malah teteh santika yang rebutan bangku....awal masuk sekolah anak saya malah sedihj karena kawan-kawannya udah pada SD, sementar anak saya harus duduk di TK 0 besar dulu. itulah mbak, kalau lulus juga umurnya masih 5,7 tahun. kan masih belum cukup umur juga masuk sekolah. kalau mau dikursusin, mending kami orang tuanya aja yang mengajar. kayaknya perlu dimasukin nature school tuh anak yahh, biar bisa belajar dan dekat dengan alam yah?
ya jelas bedalah mas laki-laki ama perempuan...hehehehe
piss yooo pissss
Pepatah mengatakan "siapa cepat dia dapat"
kalo saya dulu lebih suka kangku di pojok. hehe
kayak mau pacaran aja mas hehe..
kembali pada hukum alam ya mas cipto..
iyah, mamahnya yang rebutan bangku kelas hehe..
boleh juga mas dimasukin school of nature, cuman di pedesaan masih jarang sekolahan seperti itu. sangat bersyukur sekali jika ortu seperti mbah ini, orang tua sekaligus guru yang baik hehe..
zamannya juga beda ya mas dengan zaman purba dulu wkwk..
untuk sekolah negeri ga bisa dihindarkan ya mba
Kalau saya dulu percuma rebutan bangku kelas, soalnya setiap minggu tempat duduknya di rotasi teh, biar semua kebagian duduk di mana saja
Kalau uda masa sma, malah rebutan bangku belakang
saya bukan guru yang baik mbak....saya hanya guru biasa seperti bapak umar bakri....heeee